Ayam lurik ini berkembang pesat di Jawa Timur, tepatnya didaerah Malang, Kediri, dan Tulungagung. Nama yang diberikan sesuai dengan warna bulu ayam ini yang cenderung berwarna-warni hingga menyerupai kain panjang motif lurik. Warna yang dominan memang masih hitam dan putih seperti ayam arab asli, namun ada bulu berwarna merah di beberapa bagian tubuhnya. Menurut pada peternak, ayam lurik ini merupakan hasil persilangan antara ayam arab jantan dengan ayam hyfa betina. Ayam betina hasil persilangan pertama f1 dikawinkan dengan ayam jantan arab asli.
Postur ayam lurik ini relatif sama dengan ayan horab, bahkan banyak diantara peternak yang mengatakan bahwa kedua jenis ayam ini sebenarnya sam. Dengan pemeliharaaan secar intensif, produktivitas telur dapat mencapai 70%. Warna telur ayam lurik mirip dengan warna cangkang telur ayam buras ( kampung ), yaitu putih keclokatan.
0 comments:
Post a Comment