Dilihat dari segi genetik dan karakter fisiknya, ayam arab memiliki gabungan keunggulan yang dimiliki ayam buraas dan ayam ras petelur, serta sekaligus membuang hampir semua kelemahan kedua jenis ayam tersebut, Hampir suma sifat pada ayam buras, seperti ytahan penyakit, konsumsi pakan rendah, mampu mengkonsumsi pakan rumahan, dan mudah pemeliharaanya, terdapat pada ayam arab. Sementara sifat mengeram yang selama ini menjadi kelemahan ayam buras, sama sekali tidak dimiliki ayam arab, sehingga ayam arab dapat bertelur sepanjang tahun dan dapat dibudidayakan secara intensif dalam kandang baterai.
Dari segi produktivitas, ayam arab memiliki keunggulan dibandingkan ayam buras pada umumnya. Pengalaman sejumlah peternak menunjukkan bahwa dengan pemeliharaan secara intensif, produktivitas ayam arab bisa mencapai 70% - 80%, atau berkisar 250 butir dalam 1 tahun. Bahkan ada bebeapa peternak yang mampu memacu tingkat produksi ayam arab tersebut hingga mencapai 90% pada puncak produksinya.
Penampang cangkang telur ayam arab berwarna putih hingga kecokelatan, sangat mirip dengan cangkang telur ayam kampung lainnya. Perbedaan hanya tampak pada cangkang telur yang relatif lebih tebal, dengan kening telur yang lebih besar, serta rasa yang lebih gurih, dan tidak amis. Sementara, berat telur ayam arab relatif lebih ringan dibandingkan telur ayam lainnya.
Beberapa peternak yang sudah berpengalaman memelihara ayam arab menilai bahwa telur ayam arab hasil persilangan ternyata lebih mirip dengan telur ayam kampung, jika dibandingkan dengan telur arab asli. Telur arab asli cenderung lebih putih, sementara bila disilangkan dengan ayam buras atau ayam ras petelur, warna telur dapat menjadi kecoklatan. Oleh karena itu, peternak yang menjual telur konsumsi, lebih menyukai memelihara ayam arab hasil persilangan
0 comments:
Post a Comment